Senin, 02 Februari 2015

30



Bukan tentang aku, bukan tentang kamu. Bukan juga tentang kita.
Kau tidak pernah tahu ya? Ya, karena aku juga tidak pernah memberi tahu.
Tentang segala rasa yang makin kesini makin deras, meluap.
Seperti sungai yang mengalir tanpa peduli ada air terjun yang dapat menjatuhkan semuanya ke bawah.
Tapi, apakah kamu tidak pernah sadar?
Atau peka sedikitpun?
Tak apalah, jika kau tak bisa bahkan tak mau menyadarinya.
Toh, aku juga tak ingin terlalu berharap.
Namun, apalah arti rasa jika tak terbalaskan.
Yah, aku siap menerima semua keadaan.

Kau tahu kan, waktu demi waktu tak dapat dipungkiri.
Dia berjalan maju, tak sedikitpun menengok ke belakang.
Membiarkan apa saja yang melewatinya untuk tersenyum atau terluka.
Apa aku harus seperti waktu yang terus berjalan maju?
Bersamamu, tanpamu.
Tersenyum, hingga terluka.
Dalam jauhmu, kau mengajarkanku arti ketulusan dalam senyum dan jalani hidup.
Sampai bimbang yang takkan ada ujungnya.
Dalam jauhmu? Jauh?
Tidak, sebenarnya kita dekat.
Raga, fisik.
Namun, karena ketidaktahuan-mulah yang membuatnya terasa jauh.
Hati, batin.

Walau begitu,
Dengan ceria aku kan menikmati indahmu.
Kan ku curi semua kesempatan yang ku dapat.
Meski hanya sebuah tatapan tak bermakna.
Aku bisa bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar